Gagal dan Sukses merupakan Satu paket menuju Sukses. Gagal hari ini bisa jadi Sukses Esok Hari
Jam
Selasa, 26 Maret 2013
Tolong buat aku lupa
Jelaskan padaku kenapa semua jadi serumit ini? aku tak tahu jika kamu tiba tiba memenuhi sudut terpencil di otakku, hingga memenuhi relung - relung hatiku. semua terjadi begitu cepat, tanpa teori dan banyak basa basi. aku melihatmu, mengenalmu, lalu mencintaimu. sesederhana itulah kamu mulai menguasai hari hariku. kamu jadi penyebab rasa penyemangatku. kamu menjelma jadi senyum yang tak bisa ku jelaskan dengan kata - kata. iya mungkin, aku jatuh cinta . entah kamu.
semua kulakukan diam diam. begitu rapi. hingga hatimu yang beku tak pernah berhasil cair. semua ku sembunyikan. hingga perasaanmu yang tidak peka tetap saja tak peduli pada gerak gerikku yang jarang tertangkap oleh sorot matamu. aku pandai menyembunyikan banyak hal hingga kau tak memahami yang sebenarnya terjadi.
aku tidak bisa melupakanmu... sungguh!!! aku selalu ingat caramu menatapku. caramu mencuri perhatianku . kerutan matamu yang aneh, namun tetap terlihat mempesona dalam pandanganku. hal hal sederhana itu seakan akan sengaja diciptakan untuk tidak dilupakan. tolong buat aku lupa, karena aku tak lagi temukan cara terbaik untuk menghilangkan kamu dari fikiranku.
kita jarang punya kesempatan berbicara, berdua saja. rasanya mustahil, kamu dan aku berbeda, air dan api, dingin dan panas. tapi, aku selalu ingat perkataanmu, "hal yang mustahil didunia ini hanyalah memakan kepala sendiri". aku tersenyum ketika barisan kalimat itu kau kirimkan untukku. iya , harusnya aku takperlu sesenang itu, karena mungkin kamu menulisnya tanpa perasaan , hanya untuk merespon perkataanku saja.
rasanya menyebalkan jika aku tak mengetahui isi hatimu . kamu sangat sulit kutebak. kamu teka teki yang punya banyak jawaban, juga banyak tafsiran. aku takut menerjemahkan isyarat isyarat yang kau tunjukkan padaku . aku takut mengartikan kata kata manismu yang mungkin saja tak hanya kau katakan untukku . aku takut memercayai perhatian sederhanamu yang kau perlihatkan secara terselubung. aku takut, aku takut, takutt... semakin takut jika perasaan ini bertumbuh ke arah yang tak ku inginkan. tolong hentikan langkahku, jika memang segalanya yang ku duga benar adalah hal yang salah dimatamu. tolong kembalikan aku ke jalanku dulu , sebelum aku mengganggu rute tujuanmu.
ketahuilah, tampan . aku sedang berusaha melawan jutaan kamu yang mulai mengepul otakku, seperti asap rokok yang menggantung di udara: kamu seakan- akan nyata . aku tak percaya ternyata kita bisa melangkah sejauh ini, dan selama ini juga aku tak pernah berani mengatakan satu hal yang mungkin mengagetkamu.. aku mulai menyukaimu...
diantara rindu yang selalu gagal ku ungkapkan
didalam rasa canggung yang belum ku pahami
tolongg.... jangan pergii
Senin, 25 Maret 2013
10 Ribu Rupiah Membuat Anda Mengerti Cara Bersyukur
Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan.
Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah, Bu!"
Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami
tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!"
Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!"
Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia.
Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening.
Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.
Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!"
Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!"
Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.
Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya.
Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!"
Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:
"Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa!
Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.
Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah."
Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu!
Minggu, 24 Maret 2013
Izinkan Aku Menikahi Tanpa Pacaran
Selasa, 06 Desember 2011
Lelaki yang gentleman bukanlah yang membukakan pintu mobil untukmu ketika kalian hendak masuk
Lelaki yang Romantis bukanlah yang menyanyikan untukmu lagu cinta yang membuatkanmu hanyut, luluh bersama maruah dan kehormatanmu..
Tapi, lelaki yg Gentleman & Romantik, adalah lelaki yang tidak akan menyentuhmu, jiwa dan raga, dengan perbuatan maupun kata-kata, sebelum dia mampu bersumpah di depan Allah Azza wa Jalla dan manusia di pelaminan, untuk menjagamu dan keturunanmu sampai ke syurga
Subhanallah iia..? :”)
Kelebihan/Manfaat Menjadi Orang Jelek Fisik/Wajah Di Sisi Cinta & Masa Depan
Saya rasa tidak ada orang yang ingin dilahirkan jadi orang jelek karena semua ingin lahir dengan rupa yang baik dan setelah besar tumbuh dan berkembang menjadi orang yang cakep yaitu kalau laki-laki itu ganteng dan kalau perempuan itu cantik. Tapi apa mau dikata kita tidak bisa memilih dan penampilan merupakan anugerah dari Sang Maha Kuasa.
Sebenarnya orang yang memiliki wajah atau penampilan yang relatif jelek itu tidak selalu tidak membawa berkah karena semua ada hikmah atau keunggulan tertentu yang belum tentu bisa diraih oleh orang yang berpenampilan relatif baik. Diantaranya yaitu :
1. Tidak Banyak Gangguan Untuk Mengembangkan Diri
Orang yang berwajah jelek dan biasa saja punya banyak waktu luang untuk pengembangan diri karena tidak banyak gangguan dengan pacaran, dikejar penggemar, digoda lawan jenis, ditawari jadi foto model, kerja part time yang mengumbar kelebihan fisik, dan berbagai gangguan lain akibat keunggulan fisik. Terdapat waktu banyak untuk belajar dan berkarir labih serius untuk mempersiapkan masa depan yang akan dijalani nanti.
2. Tidak Mengalami Patah Hati Yang Serius
Kalau selama remaja tidak memikirkan masalah pacaran maka tidak mungkin ada rasa sakit hati karena diputuskan pacar, dikhianati pacar, rasa cemburu buta, dan lain sebagainya. Paling-paling hanya iri sama orang lain karena jomblo dan cemburu karena lawan jenis yang kita suka mesra dengan orang lain.
3. Mendapat Jodoh Yang Serius Dan Baik
Jika serius menggarap masa depan dan akhirnya mendulang sukses, pintar serta kemapanan maka tidak mungkin jodoh akan datang sendiri karena dari sisi bobot bibit bebet terpenuhi bobot dan bebet. Dengan kondisi sukses maka orang jelek bisa memperbaiki penampilan diri dengan uang yang melimpah sehingga memperbesar mendapat pasangan yang berkualitas baik. Tetapi jangan terlalu mengharap yang high quality karena cukup pandai dan baik saja itu sudah cukup untuk membentuk keluarga yang bahagia. Tidak perlu dapat jodoh yang cakep di fisik saja karena justru bisa menimbulkan masalah jika orang itu tidak memiliki itikad baik dan juga terlalu lugu / polos.
4. Lebih Bisa Menjaga Kesucian (Keperawanan / Keperjakaan)
Orang yang jelek / biasa yang memiliki iman yang kuat kurang dilirik lawan jenis untuk diajak melakukan seks bebas sehingga banyak terhindar dari perbuatan dosa, dari pergaulan bebas yang salah jalan, dari pengaruh ajakan narkoba, rokok, minuman keras, dsb. Setelah dewasa pun akan punya rasa percaya diri dan nilai lebih dari orang yang terjerumus pergaulan sesat. Orang yang jelek atau biasa saja bisa juga terjerumus jika tidak punya iman hanya sebagai orang yang diperalat oleh lawan jenis untuk pemuas nafsu, pemorotan uang, dll. Yang pasti setelah dewasa dan sadar orang jelek / biasa akan lebih menyesal dari yang berpenampilan oke.
5. Punya Banyak Kesempatan Untuk Mencengangkan Orang Lain
Orang yang mukanya biasa ke bawah biasanya kurang diperhitungkan dan dianggap masa depan akan biasa-biasa atau di bawah standard. Namun jika serius menggarap masa depan dan berhasil maka orang yang menganggap rendah kita akan tercengang hebat dan iri. Para lawan jenis pun dari yang acuh bisa berubah menjadi suka karena kepandaian dan kesuksesan yang telah diraih dengan kerja keras hasil banting tulang sendiri.
6. Minim Gangguan Setelah Berkeluarga
Orang yang memiliki muka yang jelek dan biasa umumnya kurang dilirik oleh pihak luar yang dapat menghancurkan koharmonisan rumah tangga yang sedang berjalan. Yang ada mungkin pihak luar yang hanya suka dengan harta yang dimiliki oleh keluarga itu. Dengan begitu bagi orang jelek / biasa yang pandai dan beriman, rintangan hidup semacam itu tidak akan diindahkan.
7. Meminimalisir Berbagai Tindak Kejahatan / Kriminalitas Seksual
Memiliki wajah yang dianggap bagus akan membahayakan kita ketika masih kecil dan remaja yang umumnya memiliki pemikiran yang polos. Ada banyak orang dewasa yang suka memangsa anak di bawah umur serta orang dewasa yang senang menjerumuskan pemuda pemudi abg ke lembah hitam. Memiliki anak yang secara umum dinilai cakep akan lebih membuat kita waswas karena akan lebih aktif dalam menarik rasa suka dari teman sebaya maupun yang lebih tua. Jika tidak diawasi dan dibekali dengan baik, masa depannya bisa hancur berantakan dalam sekejap.
8. Lebih Dihargai Karena Kemampuan Murni & Keimanan
Seseorang yang cerdas / pandai dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki serta memiliki keimanan yang baik di sisi agama sehingga memberikan sumbangsih yang besar bagi masyarakat umum akan jauh lebih dihargai oleh orang lain dan juga Tuhan. Berbeda dengan orang yang cakep secara fisik namun otaknya biasa dan perilakunya kurang baik di mata masyarakat. Mungkin orang segan kerena dia cakep tapi di belakang akan dicemoh. Orang jelek yang bodoh akan sangat berbahaya di masa depan, karena akan kalah bersaing dengan orang cakep yang bodoh. Tetapi orang jelek yang cerdas akan bisa memiliki ribuan anak buah yang cakep-cakep.
-----
Keterangan :
Tulisan / artikel ini berguna untuk meningkatkan rasa percaya diri bagi kawan-kawan yang tidak diberkahi penampilan yang di atas rata-rata karena saya pun juga begitu. Dengan begitu masa depan orang yang berada di bawah rata-rata bisa lebih baik nantinya amin.
Makalah Bahasa Indonesia "Kerangka Karangan dan Alinea"
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Kerangka Karangan dan Alinea” ini dengan baik.
Penyusunan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia tentang “Kerangka Karangan dan Alinea”. Makalah ini bertujuan untuk mengasah keterampilan pembaca, selain itu juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan Bahasa secara meluas. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Akhirnya kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan Makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat.
Akhir kata penulis ucapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua .
Selamat belajar.
Serang, Desember 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya kerangka karangan merupakan rencana garis besar karangan berdasarkan tingkat kepentingannya (teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan), serta pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan. Kerangka karangan yang belum final disebut outline sementara, sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkap disebut outline final. Didalam Bahasa Indonesia penulisan kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.
Kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara menyeluruh, bukan secara terlepas-lepas.
1.2 Rumusan Masalah
Setelah kita tinjau rumusan masalahnya adalah :
1. Apa pengertian kerangka karangan ?
2. Bagaimana bentuk-bentuk kerangka karangan ?
3. Apa saja pola susunan kerangka karangan ?
4. apa saja macam – macam kerangka karangan ?
5. Apa pengertian Alinea ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Agar kita dapat membuat kerangka karangan yang baik, benar dan logis.
2. Kita dapat membedakan mana yang gagasan utama dan mana yang termasuk gagasan tambahan.
3. kita juga menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.
1.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam mencari atau mengumpulkan data ini menggunakan metode kepustakaan. Dimana metode ini pengumpulan data dengan cara mengkaji dan menelaah data dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Outline (Kerangka Karangan)
Berikut ini pengertian dari outline (Kerangka Karangan) adalah sebagai berikut :
2.1.1 Pengertian Outline
Pengertian Outline menurut bahasa adalah : kerangka, regangan, garis besar, atau guratan. Jadi Outline merupakan rencana penulisan yang membuat garis – garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan rangkaian ide – ide yang disuusn secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
2.1.2 Pengertian Kerangka
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
2.1.3 Pengertian Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Kerangaka karangan yang belum final disebut outline sementara sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkap disebut outline final. Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis – garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas, susunan – susunan sistematis dari pikiran – pikiran utama dan pikiran – pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan. Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis – garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas, susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan, atau dapat juga didefinisikan sebagai satu metode dalam pembuatan karangan yang mana topiknya dipecah kedalam sub-sub topik yang lebih terperinci.
2.2 Bentuk kerangka karangan
Kerangka karangan ada dua macam: (1) kerangka topik, dan (2) kerangka kalimat. Dalam praktik pemakaian, kerangka yang banyak dipakai adalah kerangka topik.
Kerangka topik terdiri atas kata, frasa dan klausa yang didahului tanda – tanda yang sudah lazim untuk menyatakan hubungan antargagasan. Tanda baca akhir (titik) tidak diperlukan karena kalimat lengkap tidak dipakai dalam kerangka topik.
Kerangka kalimat lebih bersifat resmi, berupa kalimat lengkap. Pemakaian kalimat lengkap menunjukkan diperlukannya pemikiran yang lebih luas dari yang dituntut dalam kerangka topik. Tanda baca titik harus dipakai pada akhir setiap kalimat yang dipakai untuk menuliskan judul bab dan subbab. Kerangka kalimat banyak dipakai pada proses awal penyusunan outline. Bila outline telah selesai, kerangka kalimat itu dapat dipadatkan menjadi kerangka topik, demi kepraktisan. Jadi, kerangka dapat saja berbentuk gabungan kerangka kalimat dan kerangka topik. Walaupun pemakaian kerangka topik lebih dominan, tidaklah dipantangkan untuk dicampur dengan kerangka kalimat, meski hanya untuk penulisan judul – judul bab.
Kerangka dibentu dengan sistem tanda atau kode tertentu. Hubungan diantara gagasan yang ditunjukkan oleh kerangka dinyatakan dengan serangkaian kode yang berupa huruf dan angka. Judul biasanya didahului angka tertentu (misalnya angka Romawi), sedangkan subbab menggunakan huruf kapital, lalu untuk anak bab menggunakan angka Arab. Ada juga kerangka yang hanya menggunakan angka Arab, jika karangannya singkat. Angka Arab juga dapat digabung dengan huruf kecil (lower case) jika karangannya tidak terlalu panjang, misalnya untuk makalah atau artikel sederhana. Kode – kode itu akan lebih kompleks dalam karangan yang besar seperti skripsi, tesis, disertasi, dan buku.
Agar karangan terstruktur rapi, pengarang harus membagi – bagi gagasan dan menempatkannya sedemikian rupa dalam bab dan subbab. Kaidah pembagian yang perlu diingat adalah segala sesuatu yang terdapat dibawah suatu tanda harus berhubungan langsung dan takluk kepada yang membawahkannya.
2.3 Pola Susunan Outline (Kerangka Karangan)
Ada dua pola terpenting yang lazim dipakai untuk menyusun kerangka karangan, yaitu (1) pola alamiah, dan (2) pola logis. Pola pertama disebut alamiah karena penyusunan unit – unit bab dan subbabnya memakai pendekatan alamiah yang esensial, yaitu ruang (tempat) dan waktu. Pola kedua dinamakan pola logis karena memakai pendekatan berdasarkan jalan pikiran atau cara berpikir manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika (masuk akal atau tidak).
1. Pola Alamiah
Seperti yang telah diuraikan diatas, penyusunan kerangka karangan yang berpola alamiah mengikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan waktu. Oleh karena itu, urutan unit – unit bab dan subbab dalam kerangka pola alamiah dapat dibagi dua, yaitu (1) urutan ruang, dan (2) urutan waktu. Yang dimaksud dengan urutan adalah pola penguraian yang menggambarkan keadaan suatu ruang : dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah, dan seterusnya; sedangkan urutan waktu adalah penguraian berdasarkan urutan kejadian suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa secara kronologis.
a) Urutan Ruang
Urutan ruang dipakai untuk mendeskripsikan suatu tempat atau ruang, umpamanya kantor, gedung, stadion, lokasi/wilayah tertentu. Urutan ini biasanya di gunakan dalam tulisan–tulisan yang bersifat deskriptif .
Contohnya : Topik (hutan yang sering mengalami kebakaran)
• Di daerah Kalimantan
• Di daerah Sulawesi
• Di daerah Sumatra
b) Urutan Waktu
Urutan waktu dipakai untuk menarasikan (menceritakan) kronologi suatu peristiwa/kejadian, baik yang berdiri sendiri maupun yang merupakan rangkaian peristiwa. Kerangka karangan tentang sejarah dan otobiografi pastilah memakai urutan waktu. Agar tidak membosankan, urutan waktu dalam biografi, misalnya dapat divariasikan dengan susunan terbalik atau sorot balik, dari akhir peristiwa mundur ke awal peristiwa (flashback). Perhatikan contoh kerangka karangan yang memakai urutan waktu dibawah ini.
Topik : Riwayat Hidup Rabindranath Tagore
1. Jatidiri Rabindranath Tagore
2. Pendidikan Rabindranath Tagore
3. Karier Rabindranath Tagore
4. Akhir Hidup Rabindranath Tagore
Berdasarkan kerangka itu dapat dibuatkan karangan singkat yang terdiri atas satu alinea; dapat diperluas menjadi empat alinea; bahkan dapat diperluas menjadi satu buku yang terdiri atas empat bab. Begitulah pentingnya membuat kerangka karangan sebelum mengarang.
2. Pola Logis
Telah disebutkan bahwa pola logis memakai pendekatan berdasarkan cara berpikr manusia. Cara berpikir ada beberapa macam dan pendekatannya berbeda – beda bergantung pada sudut pandang dan tanggapan penulis terhadap topik yang akan ditulis. Itulah sebabnya dalam kerangka pola logis timbul variasi penempatan unit – unit. Pola logis dapat dibagi menjadi 6, yaitu :
a. Klimaks dan Antiklimaks
Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi kedudukannya atau yang paling menonjol.
Contoh : Topik (turunnya Suharto)
• Keresahan masyarakat
• Merajalela nya praktek KKN
• Keresahan masyarakat
• Kerusuhan social
• Tuntutan reformasi menggema
b. Kausal
Mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke sebab . Pada pola pertama suatu masalah di anggap sebagai sebab, yang kemudian di lanjutkan dengan perincian–perincian yang menelusuri akibat–akibat yang mungkin terjadi. Urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah atau dalam membicarakan persoalan–persoalan yang di hadapi umat manusia pada umumnya.
Contoh : Topik (krisis moneter melanda tanah air)
• Tingginya harga bahan pangan
• Penyebab krisis moneter
• Dampak terjadi krisis moneter
• Solusi pemecahan masalah krisis moneter
c. Pemecahan Masalah
Di mulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah tersebut . Sekurang-kurangnya uraian yang mempergunakan landasan pemecahan masalah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu deskripsi mengenai peristiwa atau persoalan tadi, dan akhirnya alternatif–alternatif untuk jalan keluar dari masalah yang di hadapi tersebut.
Contoh : Topik (virus flu babi / H1N1 dan upaya penanggulangannya)
• Apa itu virusH1N1
• Bahaya virus H1N1
• Cara penanggulangannya
d. . Umum khusus
Dimulai dari pembahasan topik secara menyeluruh (umum), lalu di ikuti dengan pembahasan secara terperinci (khusus).
Contoh : Topik (pengaruh internet)
• Para pangguna internet
o Anak–anak
o Remaja
o Dewasa
• Manfaat internet
o Media informasi
o Bisnis
o Jaringan social
o Dan lain–lain
e. Familiaritas
Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah di kenal, kemudian berangsur–angsur pindah kepada hal–hal yang kurang di kenal atau belum di kenal. Dalam keadaan–keadaan tertentu cara ini misalnya di terapkan dengan mempergunakan analogi.
f. Akseptabilitas
Urutan akseptabilitas mirip dengan urutan familiaritas. Bila urutan familiaritas mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah dikenal atau tidak oleh pembaca, maka urutan akseptabilitas mempersoalkan apakah suatu gagasan di terima atau tidak oleh para pembaca, apakah suatu pendapat di setujui atau tidak oleh para pembaca.
2.4 Macam-macam Outline (Kerangka Karangan)
Macam – macam kerangka karangan tergantung dari dua parameter yaitu : berdasarkan sifat perinciannya, dan kedua berdasarkan perumusan teksnya.
A. Berdasarkan Perincian
Berdasarkan perincian yang di lakukan pada suatu kerangka karangan, maka dapat di bedakan kerangka karangan sementara ( informal ) dan kerangka karangan formal.
1) Kerangka Karangan Sementara / Non-formal
Cukup terdiri atas dua tingkat, dengan alasan:
a) Topiknya tidak kompleks
b) Akan segera digarap
2) Kerangka Karangan Formal:
Terdiri atas tiga tingkat, dengan alasan:
a) Topiknya sangat kompleks
b) Topiknya sederhana, tetapi tidak segera digarap
Kerangka Karangan Sementara
Kerangka karangan sementara atau informal merupakan suatu alat bantu, sebuah penuntun bagi suatu tulisan yang terarah. Sekaligus ia menjadi dasar untuk penelitian kembali guna mengadakan perombakan – perombakan yang di anggap perlu. Karena kerangka karangan ini hanya bersifat sementara, maka tidak perlu di susun secara terperinci. Tetapi, karena ia juga merupakan sebuah kerangka karangan, maka ia harus memungkinkan pengarangnya menggarap persoalannya secara dinamis, sehingga perhatian harus di curahkan sepenuhnya pada penyusunan kalimat – kalimat, alinea – alinea atau bagian – bagian tanpa mempersoalkan lagi bagaimana susunan karangannya, atau bagaimana susunan bagian – bagiannya.
Kerangka karangan informal ( sementara ) biasanya hanya terdiri dari tesis dan pokok – pokok utama, paling tinggi dua tingkat perincian. Alasan untuk menggarap sebuah kerangka karangan semntara dapat berupa topik yang tidak kompleks, atau karena penulis segera menggarap karangan itu.
Kerangka Karangan Formal
Kerangka karangan yang bersifat formal biasanya timbul dari pertimbangan bahwa topik yang akan di garap bersifat sangat kompleks, atau suatu topik yang sederhana tetapi penulis tidak bermaksud untuk segera menggarapnya.
Proses perencanaan sebuah kerangka formal mengikuti prosedur yang sama seperti kerangka informal. Tesisnya di rumuskan dengan cermat dan tepat, kemudian di pecah – pecah menjadi bagian – bagian bawahan ( sub – ordinasi ) yang di kembangkan untuk menjelaskan gagasan sentralnya. Tiap sub – bagian dapat di perinci lebih lanjut menjadi bagian – bagian yang lebih kecil. Sejauh di perlukan untuk menguraikan persoalan itu sejelas – jelasnya. Dengan perincian yang sekian banyak, sebuah kerangka karangan dapat mencapai lima atau tiga tingkat perincian sudah dapat di sebut kerangka formal.
B. Berdasar Perumusan Teksnya
1) Kerangka Kalimat
2) Kerangka Topik
3) Gabungan antara Kerangka Kalimat dan Kerangka Topik
2.5 Pengertian Alinea
Alinea adalah satuan bentuk bahasa yang umumnya merupakan gabungan beberapa kalimat. Alinea tidak lain adalah suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Alinea merupakan himpunan yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.
Oleh karena itu, pembentukan sebuah alinea sekurang-kurangnya mempunyai tujuan :
1) Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain
2) Meningkatkan konsentrasi terhadap tema alinea dengan memisahkan dan menegaskan perhatian secara wajar dan formal pada akhir kalimat
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di dalam Bahasa Indonesia untuk membuat suatu penulisan ilmiah harus membuat Outline (Kerangka Karangan) dimaksudkan agar penulisan ilmiah tersebut terarah dan sesuai dengan yang diharapkan karena kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas. Susunan sistematis dari pikiran – pikiran utama dan pikiran – pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan.
* Bentuk Outline (kerangka karangan) ada dua macam : kerangka topik, dan kerangka kalimat
* Penyusunan Outline (kerangka Karangan) secara garis besar dapat dilakukan dengan menggunakan pola alamiah dan pola logis.
* Macam-macam Outline (kerangka karangan) berdasarkan atas : sifat rinciannya dan berdasar perumusan teksnya.
* Alinea adalah satuan bentuk bahasa yang umumnya merupakan gabungan beberapa kalimat
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E.Zaenal dan S.Amran Tasai. 2006. Cermat Berbahsa Indonesia Untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta : CV Akademika Pressindo.
Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia.
Jakarta : Diksi Insan Mulia.
http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan
http://farchanbinadnan.blogspot.com/2009/12/membuat-kerangka-karangan.html
Contoh Biografi
Nama saya Ruli Destyaningsih. Saya lahir di Temanggung, 20 Desember 1993. saya adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Ayah saya bernama Satiyono Rahadi dan Ibu saya bernama Siti Mahmudah. Ayah saya adalah seorang karyawan di salah satu perusahaan swasta di Tangerang, dan Ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga yang aktif PKK termasuk di Posyandu. Saya tinggal di Perumahan Cisait puri pratama, kragilan.
Pada umur 5 tahun saya bersekolah di TK Pertiwi yang berada di Temanggung, Jawa Tengah . tetapi tidak lama kemudian saya di pindahkan ke Serang karena ayah saya yang harus menjalani tugas pekerjaannya ke Jepang. TK Bina Insan lah yang menjadi tempat saya menempuh pembelajaran setelahTK pertiwi. Setelah itu saya bersekolah di SDN SENTUL 1 , alhamdulillah Peringkat 3 besar selalu saya pertahankan. 6 tahun menduduki bangku SD dan sudah saatnya saya Memasuki tingkat yang lebih tinggi. SMPN 1 KRAGILAN adalah tempat saya menimbu ilmu selama 3 tahun, dan kemudian SMAN 1 KIBIN . banyak pengalaman dan prestasi yang bisa yang banggakan ketika saya menempuh pembelajaran di sekolah ini. Salah satunya saya bisa memenangkan perlombaan Paskibra dan alhamdulillah saya dinobatkan menjadi DANTON TERBAIK 3 PROVINSI. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa , Fakultas Pertanian, Jurusan Agribisnis adalah tempat saya bernaung untuk meninba ilmu selanjutnya , dan menjadi seseorang yang sukses di kemudian hari.
Hobi saya adalah menyanyi, dan membaca. Saya berharap di kemudian hari saya bisa menjadi seorang penulis . Aamien.
Demikian riwayat hidup yang dapat saya paparkan, terimakasih.
Metode Penulisan Skripsi
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang.
Menulis biografi seperti kita menceritakan tentang riwayat hidup. Bisa diri sendiri (otobiografi), bisa juga kita menuliskan untuk orang lain. Jadi penulis biografi semacam komoditi dari menulis, seperti halnya puisi, cerpen, novel, atau juga artikel. Meski hampir sama dalam teknik dasar penulisannya, saya akan memberikan tip khusus yang berkaitan dengan menulis biografi (termasuk di dalamnya otobiografi). Karena biografi memuat semacam kisah hidup seseorang, maka tentunya bahan yang digunakan semuanya berasal dari ucapan, pikiran, dan tindakan orang tersebut. Biografi ini memawakili siapa sosok yang ditulis tersebut. Kita bisa mengenal lebih dekat tokoh yang ditulis biografinya. Apalagi orang tersebut adalah orang besar macam Ir. Soekarno, Mohammad Hatta dan kawan-kawannya. Tokoh Islam lainnya juga bisa kita buat seperti kisah hidup Abu Bakkar as-Shiddiq, Umar bin Khaththab, Usma bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Umar bin Abdul Aziz dan seterusnya. Ada banyak. Mungkin puluhan ribu tokoh Islam yag bisa ditulis kembali biografinya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. 1. Biografi
Biografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti hidup, dab graphien yang berarti tulis. Dengan kata lain biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang. Biografi, secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah kisah riwayat hidup seseorang. Biografi menganalisa dan menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup seseorang. Lewat biografi, akan ditemukan hubungan, keterangan arti dari tindakan tertentu atau misteri yang melingkupi hidup seseorang, serta penjelasan mengenai tindakan dan perilaku hidupnya. Biografi biasanya dapat bercerita tentang kehidupan seorang tokoh terkenal atau tidak terkenal, namun demikian, biografi tentang orang biasa akan menceritakan mengenai satu atau lebih tempat atau masa tertentu. Biografi seringkali bercerita mengenai seorang tokoh sejarah, namun tak jarang juga tentang orang yang masih hidup. Banyak biografi ditulis secara kronologis. Beberapa periode waktu tersebut dapat dikelompokkan berdasar tema-tema utama tertentu (misalnya “masa-masa awal yang susah” atau “ambisi dan pencapaian”). Walau begitu, beberapa yang lain berfokus pada topik-topik atau pencapaian tertentu. Biografi adalah suatu kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang yang bersumber pada subjek rekaan (non-fiction / kisah nyata). Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tangga lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang,tetapi juga menceritakan tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut yang menonjolkan perbedaan perwatakan termasuk pengalaman pribadi.[1]
1. 2. Riwayat Hidup
Riwayat hidup adalah catatan singkat tengatang gambaran diri seseorang. Selain berisi data pribadi, gambaran diri itu paling tidak harus di isi keterangan tentang pendidikan atau keahlian dan pengalaman. Dengan data itu riwayat hidup akan memberikan gambaran atau kualifikasi seseorang. Isi riwayat hidup dapat dikelompokan dalam empat sampai lima subjudul.
Data Pribadi
Yang perlu dicantumkan dalam data pribadi yang terpenting saja. Data pribadi dalam riwayat hidup meliputi nama, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, status perkawinan, jati diri dan alamat. Adapun data lain seperti kewarganegaraan, suku bangsa, agama. tinggi dan berat badan pencatumannya supaya di sesuaikan dengan situasi dan kondisi. Jika pencantuman itu berdampak positif baru di cantumkan, tetapi apabila mubazir lebih baik tidka perlu di cantumkan.
Pendidikan
Cara penulisan riwayat pendidikan sebagai subjudul urutannya adalah sebagai berikut:
* Apabila pada subjudul hanya di tulis pendidikan, urutan penulisannya dapat terbalik, dimulai dari pendidikan tertinggi, lalu menurun ke tingak yang lebih rendah.
* Apabila pada subjudul ditulis riwayat pendidikan, maka urutan penulisannya harus dimulai dari yang lebih tinggi dan seterusnya, sebab kata riwayat mengandung pengertian chronologis.
* Apabila pernah mengikuti pendidikan nonformal disamping pendidikan formal, maka menulisnya pendidikan formal dahulu, kemudian diikuti pendidikan nonformal
Pengalaman Bekerja
Untuk pelamar yang telah mempunyai pengalaman bekerja dapat menyebutkannya dalam riwayat hidup. Pengalaman tersebut disusun secara chronologis, masing-masing dimulai kapan bekerja ( dari tahun berapa sampai tahun berapa , menjabat sebagai apa, dimana dan mengapa berhenti dari tempat itu ( apabila pelamar berhenti secara baik).
Keterangan Lain
Data yang tidak dapat dimasukan ke dalam subjudul yang sudah ada, dapat dimasukan ke dalam subjudul keterangan lain ini. Data yang masuk ke dalam keterangan laion adalah sesuatu yang tidak diperoleh melalui pendidikan formal. Keterangan yang dicantumkan hendaknya yang ada hubungannya dengan bidang yang dilamar.
Referensi Pribadi
Yang dimaksud referensi adalah keterangan dari orang-orang tertentu tentang diri pelamar. Di dalam surat lamaran tau di dalam riwayat hidup pelamar menunjuk nama orang tertentu sebagai referensinya. Orang yang di tunjuk sebagai referensi untuk keperluan melamar pekerjaan adalah mantan atasan, mantan guru atau teman dekat. Orang yang ditunjuk sebagai referensi sebaiknya adalah orang yang lebih tua dari pelamar. Diutamakan yang pangkat dan jabatannya cukup tinggi.[2]
1. 3. Pengertian Pemikiran
Pemikiran dalam bahasa inggris disebut Inference yang berarti penyimpulan yang berarti mengeluarkan suatu hasil berupa kesimpulan ada juga yang menyebut penuturan dan penalaran. Apa yang dimaksud pembicaraan dalam bagian ini adalah : kegiatan akal manusia, mencermati suatu pengetahuan yang telah ada, untuk mendapatkan / mengeluarkan pengetahuan yang baru.
Pembagian Pemikiran
Pemikiran adalah gerak dari hal yang diketahui menuju hal yang tidak diketahui. Nah, hal yang diketahui tadi dapat berwujud kebenaran yang umum (universal) sifatnya, atau dapat juga suatu kejadian khusus tertentu atau lebih atau juga kita sekedar ingn mengetahui suatu fakta individual.pemikiran yang bergerak dari hal yang umum ke hal yang lebih khusus disebut pemikiran deduksi, sedangkan pemikiranyang bergerak dari hal yang khusus ke hal umum disebut pemikiran induktif dan macam pemikaran ketiga, yakni sekadar mau thu tentang fakta individual, disebut arguman komulatif.
A. Macam – Macam Pemikiran
Ada dua macam pemikiran yang kita temukan adalah :
a. Pemikiran langsung, adalah pemikiran yang hanya mempergunakan satu pangkal pikir atau langsung disimpulkan. Asas pemikiran ini pada ilmu logika yang banyak dibicarakan pada konversi, inversi dan kontraposisi dalam keputusan.
b. Pemikiran tidak langsung, adalah pemikiran yang mempergunakan lebih dari satu pangkal pikir, jadi berarti pemikiran yang mempergunakan banyak keputusan atau minimal lebih dari satu keputusan untuk menetapkan kesimpulan. Misalnya pemikiran yang terjadi melalui jalan induksi, deduksi dan syllogisme.
B. Asas – Asas Pemikiran
Ada empat asas – asa pemikiran tersebut adalah :
1. Asas persamaan
Menurut asas ini, lebih dahulu harus diakui oleh semua orang bahwa setiap sesuatu hanya mengandung arti kesamaan pada dirinya sendiri.
1. Asas Pertentangan
Menurut asas ini, tidak dapat disamakan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain yang menentangnya.
1. Asas menolak kemungkinan
Menurut asas ini, maka jika terdapat dua pendapat yang bertentangan, seperti contoh pada asas yang kedua, maka disamping keduanya tidak mungkin semua benar juga tidak mungkin keduanya salah, maka tidak mungkin pula pada pendapat yang ketiga. Kebenarannya hanya terdapat pada salah satu dari kedua pendapat tersebut.
1. Asas Mencukupkan
Menurut asas ini, tiap – tiap keputusan merupakan sebab bagi keputusan baru (akibat) atau merupakan akibat dari keputusan yang lalu. Kepastian benar dari akibat, sangat tergantung kepada benarnya sebab. Kalau keputusan yang menjadi sebab itu salah, maka pastilah keputusan yang menjadi akibatnya itu salah.
C. Hukum – Hukum Pemikiran
Sehubungan dengan benar dan lurusnya suatu pemikiran, maka baiklah kita kemukakan hukum – hukum pemikiran yang berlaku untuk semua pemikiran.
Ada dua hukum – hukum pemikiran dapat dikatakan bahwa :
1. Jika primis – primis benar, tetapi kesimpulan salah, maka jalan pikirannya (bentunya) tidak lurus
2. Jika jalan pikirannya (bentuknya) lurus, tetapi kesimpulannya tidak benar, maka primis – primisnya (materinya) salah, dari salahnya kesimpulan dapat dibuktikan salahnya primis – primis.
D. Prinsip-Prinsip Dasar Pemikiran
a) Prinsip identitas adalah dasar dari semua pemikiran. Artinya ialah pengakuan bahwa benda ini adalah benda ini, dan bukan benda lain; bahwa benda itu adalah benda itu, dan bukan benda lain. Dalam bahasa latin dirumuskan: ens est quod ests A adalah A. Suatu benda adalah benda itu sendiri. Setiap benda identik dengan diringan sendiri.
b) Prinsip pembatalan (principle of contradiction, principium contradictionis): prinsip ini sebanyaklah rumusan negatif dari prinsip identitas. Rumusannya: Idem nequit simul esse et non esse sub eodem respectu.
c) Prinsip-penyisihan-kemungkinan-ketiga (principle of excluded middle, principium exclusi tertii): prinsip yang mengatakan bahwa tidak terdapat kemungkinan ketiga. Yang dimaksudkan adalah apabila terdapat dua proposisi yang kontradiktoris, yang satu merobohkan yang lain, pastilah salah satu dari proposisi itu salah. Tidak mungkin terdapat kemungkinan ketiga.
d) Prinsip-alasan-yang-mencukupi (principle of sufficient reason,principiun rationis sufficientis): karena sifat keumumannya,prinsip-alasan-yang-mencukupi dapat kita beri tempat disni juga. Rumusannya: sesuatu yang ada mempunyai alasan yang mencukupi untuk adanya. Segala sesuatu mempunyai dasar atau alasan yang mencukupi untuk adanya, atau segala sesuatu dapat dapat dimengerti. Tetapi waspadalah untuk tidak memperluas penerapan prinsip ini pada semua realitas, atau apa sesuatu yang hanya satu, sebab tidak semua realitas dapat dimengerti secara memadai oleh pikiran kita yang terbatas.
BAB III
PENUTUP
Simpulan.
Menulis biografi seperti kita menceritakan tentang riwayat hidup. Bisa diri sendiri (otobiografi), bisa juga kita menuliskan untuk orang lain. Biografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti hidup, dab graphien yang berarti tulis. Dengan kata lain biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang. Biografi, secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah kisah riwayat hidup seseorang. Biografi menganalisa dan menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup seseorang. Lewat biografi, akan ditemukan hubungan, keterangan arti dari tindakan tertentu atau misteri yang melingkupi hidup seseorang, serta penjelasan mengenai tindakan dan perilaku hidupnya.
Riwayat hidup adalah catatan singkat tengatang gambaran diri seseorang. Selain berisi data pribadi, gambaran diri itu paling tidak harus di isi keterangan tentang pendidikan atau keahlian dan pengalaman. Dengan data itu riwayat hidup akan memberikan gambaran atau kualifikasi seseorang.
Pemikiran dalam bahasa inggris disebut Inference yang berarti penyimpulan yang berarti mengeluarkan suatu hasil berupa kesimpulan ada juga yang menyebut penuturan dan penalaran. Apa yang dimaksud pembicaraan dalam bagian ini adalah : kegiatan akal manusia, mencermati suatu pengetahuan yang telah ada, untuk mendapatkan / mengeluarkan pengetahuan yang baru.
[1] http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/12/pengertian-biografi-serta-cara-menulis.html
[2] http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/12/pengertian-riwayat-hidup-serta-cara.html
— jangan lupa klo copas camtumkan Sumber —–
makalah ini di buat oeleh : Moh Haris HAriyadi copy Link : http://sejahar.wordpress.com/2012/12/30/metode-penulisan-skripsi-biografi
Jumat, 22 Maret 2013
Lirik Lagu JKT48 - Heavy Rotation
I want you (i want you) i need you (i need you)
I love you (i love you) di dalam benakku
Keras berbunyi irama musikku, heavy rotationSeperti popcorn yang meletup-letup
Kata-kata suka menari-nari
Wajahmu suaramu selalu ku ingat
Membuatku menjadi tergila-gila
Oh senangnya miliki perasaan ini
Ku sangat merasa beruntung
I want you (i want you) i need you (i need you)
I love you (i love you) bertemu denganmu
Semakin dekat jarak di antara kita, maximun high tention
I want you (i want you) i need you (i need you)
I love you (i love you) di lubuk hatiku
Rasa sayang yang terus menerus meluap, heavy rotation
Dalam kehidupan setiap manusia
Berapa kali bisa rasakan cinta
Jika ada satu cinta tak terlupa
Ku akan merasa sangat bahagia
Mungkin seperti perasaan sekuntum
Bunga saat dia akan mekar
I feel you (i feel you) i touch you (i touch you)
I hold you (i hold you) di dalam mimpiku
Angan-anganku menjadi semakin besar, oh it’s my imagination
I feel you (i feel you) i touch you (i touch you)
I hold you (i hold you) perasaan ini
Ku sangat ingin mengutarakan padamu, heavy rotation
Yang selalu ku dengarkan favorite song
Seperti lagu yang ku suka
Ku ulang terus tanpa henti twenty four hours a day
Oh baby the only request is you
I want you (i want you) i need you (i need you)
I love you (i love you) bertemu denganmu
Semakin dekat jarak di antara kita, maximun high tention
I want you (i want you) i need you (i need you)
I love you (i love you) di lubuk hatiku
Rasa sayang yang terus menerus meluap, heavy rotation, heavy rotation
I love you (i love you) di dalam benakku
Keras berbunyi irama musikku, heavy rotationSeperti popcorn yang meletup-letup
Kata-kata suka menari-nari
Wajahmu suaramu selalu ku ingat
Membuatku menjadi tergila-gila
Oh senangnya miliki perasaan ini
Ku sangat merasa beruntung
I want you (i want you) i need you (i need you)
I love you (i love you) bertemu denganmu
Semakin dekat jarak di antara kita, maximun high tention
I want you (i want you) i need you (i need you)
I love you (i love you) di lubuk hatiku
Rasa sayang yang terus menerus meluap, heavy rotation
Dalam kehidupan setiap manusia
Berapa kali bisa rasakan cinta
Jika ada satu cinta tak terlupa
Ku akan merasa sangat bahagia
Mungkin seperti perasaan sekuntum
Bunga saat dia akan mekar
I feel you (i feel you) i touch you (i touch you)
I hold you (i hold you) di dalam mimpiku
Angan-anganku menjadi semakin besar, oh it’s my imagination
I feel you (i feel you) i touch you (i touch you)
I hold you (i hold you) perasaan ini
Ku sangat ingin mengutarakan padamu, heavy rotation
Yang selalu ku dengarkan favorite song
Seperti lagu yang ku suka
Ku ulang terus tanpa henti twenty four hours a day
Oh baby the only request is you
I want you (i want you) i need you (i need you)
I love you (i love you) bertemu denganmu
Semakin dekat jarak di antara kita, maximun high tention
I want you (i want you) i need you (i need you)
I love you (i love you) di lubuk hatiku
Rasa sayang yang terus menerus meluap, heavy rotation, heavy rotation
Kamis, 21 Maret 2013
Manajemen Koperasi - PERBEDAAN KOPERASI DAN BADAN USAHA LAIN
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin
tinggi tingkat pendapatan masyarakat, akan mempengaruhi perkembangan dunia
usaha serta didukung dengan teknologi yang canggih. Perkembangan dunia usaha
yang semakin pesat ini ditandai dengan munculnya berbagai perusahaan yang
berskala produksi besar dan menyerap banyak tenaga kerja. Bidang-bidang usaha
yang tersedia juga semakin banyak sehingga semakin membuka lapangan pekerjaan
bagi masyarakat. Apalagi didukung dengan adanya kebijakan Otonomi Daerah, yang
menyebabkan daerah-daerah juga turut berlomba-lomba untuk memajukan dirinya
dengan cara memberikan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan untuk beroperasi
di daerahnya.
Saat
ini di Indonesia mengenal ada 3 bentuk usaha bisnis, yang meliputi BUMN, BUMS,
maupun Koperasi. Pembagian bentuk badan usaha ini bersumber pada UUD 45 Pasal
33. Pada pasal itu, terdapat konsep Demokrasi Ekonomi bagi perekonomian Negara.
Dalam konsep itu ada kebebasan bagi tiap warga negara untuk melakukan usaha,
namun ada batasan – batasan yang harus di patuhi. Batasan itu meliputi 2 hal
yaitu: jenis usaha vital, dan usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara. Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai maksud
dari badan usaha, jenis badan usaha, kelebihan dan kekurangan badan usaha itu.
1.2 Tujuan penulisan
Tujuan utama
dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen
koperasi, selain itu juga bertujuan .
1. Untuk
Mengenal koperasi
2.
Memberikan pengetahuan tentang perbedan
koperasi dengan badan usaha lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Koperasi
Pengertian koperasi menurut Undang – undang Nomor 25 tahun 1992 ialah bidang usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Koperasi merupakan kumpulan orang dan bukan kumpulan modal. Koperasi harus betul – betul mengabdi kepada kepentingan perikemanusiaan semata – mata dan bukan kepada kebendaan. Kerjasama dalam koperasi didasarkan pada rasa persamaan derajat, kesadaran para anggotanya. Koperasi merupakan wadah demokrasi ekonomi dan sosial. Koperasi adalah milik bersama para anggota, pengurus maupun pengelola. Usaha tersebut diatur sesuai dengan keinginan para anggota melalui musyawarah rapat anggota.
Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide
yang merupakan petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama.
Prinsip koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative
Alliance (Federasi koperasi non-pemerintah internasional) adalah:
- Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela
- Pengelolaan yang demokratis,
- Partisipasi anggota dalam ekonomi,
- Kebebasan dan otonomi,
- Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi.
Di Indonesia sendiri telah dibuat UU no. 25
tahun 1992 tentang Perkoperasian. Prinsip koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992
adalah:
- Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
- Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
- Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota
- Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
- Kemandirian
- Pendidikan perkoperasian
- Kerjasama antar koperasi
2.2 Badan Usaha Lain
Badan
usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan
denganperusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan
Usaha adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu
mengelola faktor-faktor produksi.
Jenis-jenis
badan usaha :
1. PT (Perseroan Terbatas)
PT (Perseroan terbatas) adalah kumpulan orang yang diberi
hak dan diakui oleh hukum untuk mencapai tujuan tertentu. PT dimiliki minimal 2
orang dengan tanggung jawab yang hanya meliputi pada perusahaan tanpa
melibatkan harta pribadi.
Modal PT terdiri atas saham – saham yang juga berfungsi
sebagai tanda kepemilikan perusahaan bagian keuntungan yang diberikan pada
pemegang saham disebut deviden. Besar kecilnya deviden bergantung pada
keuntungan yang diperoleh PT. Kekuasaan tertinggi PT terletak pasa RUPS yang
paling sedikit 1 kali dalam 1 tahun, dan selambatnya 6 bulan setelah tahun buku
yang bersangkutan.
Jenis
– Jenis PT (Perseroan Terbatas) :
a). PT Umum adalah yang modalnya
diperoleh dengan menjual saham bursa. Biasa disebut dengan PT terbuka yang
sahamnya diperjual belikan dalam bentuk saham atas tunjuk dengan kata lain nama
pemilik saham tidak tercantum dalam saham itu.
b). PT Tertutup adalah PT dimana
sahamnya dimiliki oleh orang tertentu (keluarga) dan sahamnya sering berbentuk
atas nama dimana nama pemilik saham tercantum dalam saham itu.
c) PT Perseorangan adalah seluruh
saham berada ditangan seseorang yang kemudian bertindak sebagai direksi PT yang
bersangkutan. Menurut UU No 1 tahun 1995 hal ini tidak diperbolehkan.
d). PT Milik Negara adalah PT yang
sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh Negara.
e). PT Kosong yaitu PT yang sudah
tidak aktif dan hanya tinggal nama.
2.
CV (Persekutuan Komanditer)
Persekutuan Komaditer (CV) adalah
suatu persekutuan dimana satu atau beberapa orang sekutu mempercayakan uang dan
barang (modal) pada satu atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan
bertindak sebagai pemimpin.
Bentuk ini untuk menghilangkan atau mengurangi
kejelekan dalam hal ini keterbatasan modal, sehingga diadakan penyertaan modal
dari anggota yang tidak aktif dalam kegiatan bisnis. Maka dari itu, dalam badan
ini terdapat 2 jenis sekutu, yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif.
·
Sekutu
aktif(komplementer) adalah sekutu yang menjalankan dan memimpin perusahaan.
·
Sekutu
pasif (komanditer) adalah mereka yang hanya menyertakan modal. .
Tanggungjawab sekutu akfit meliputi
hutang pada pihak ketiga, sedang yang pasif hanya pada modal yang disertakan.
Dalam KUHDagang, tidak dijelaskan secara terperinci bagaimana cara mendirikan
CV, namun pendiriannya tak jauh berbeda dari pendirian Firma.
3. Firma
Persekutuan dengan firma adalah persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan memakai nama bersama. Pada persekutuan dengan firma terdapat beberapa orang yang bersekutu untuk menjalankan suatu perusahaan, dan telah sepakat memakai nama dari salah satu orang.
Bila beberapa orang bersekutu untuk mendirikan suatu persekutuan dengan firma, maka mereka bersama-sama harus membuat suatu akta resmi atau suatu akta dibawah tangan. Akta tersebut (di amerika disebut articles of copartnership atau articles of partnership) berisi hal-hal yang sudah disetujui bersama oleh para sekutu, antara lain: nama perusahaan yang didirikan, besarnya modal masing-masing sekutu dan lain-lain.
4. BUMN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh
kekayaan negara republik Indonesia. Negara atau pemerintah perlu mengelola
kepentingan publik demi kepentingan umum. Hal tersebut dapat mencegah adanya
ketimpangan yang ekstrim dalam hal kekuasaan, pendapatan, dan distribusinya. BUMN
dibentuk untuk mengelola usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak,sehingga
dapat mencegah timbulnya monopoli suatu golongan terentu yang dapat merugikan
masyarakat luas. BUMN sendiri sekarang ada 3 macam yaitu
Perjan, Perum dan Persero.
5. BUMS
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) atau perusahaan swasta
adalah badan usaha yang dimiliki oleh pihak swasta. Badan usaha ini sepenuhnya
dikelola dan permodalannya dari pihak swasta. BUMS bisa dimiliki oleh seseorang
atau beberapa orang. BUMS berperan menguasai -sektor produksi yang potensial
member keuntungan atau yang tidak dikelola oleh negara. Badan Usaha Milik
Swasta merupakan satu jenis badan usaha yang berperan besar dalam menggerakkan
perekonomian di Indonesia. BUMS berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat yang
terus berkembang.
2.3 Perbedaan Koperasi dengan Badan
Usaha Lain
Bentuk kegiatan badan
Usaha di Indonesia dikelompokkan menjadi 3 sektor, antara lain sebagai berikut:
- Usaha swasta
- Usaha pemerintah
- Koperasi
Secara lebih terperinci, kegiatan usaha di Indonesia terdiri
atas:
1.
Perusahaan Perorangan
2.
Persekutuan, terdiri atas:
a) Persekutuan
Firma
b) Persekutuan
Komanditer,
3.
Perseroan terbatas
4.
Perusahaan Negara dan Perusahan Daerah
5.
Koperasi
Koperasi sebagai badan usaha dapat melakukan kegiatan
usahanya sendiri dan dapat juga bekerja sama dengan badan usaha lain, seperti
perusahaan swasta maupun perusahaan Negara. Perbedaan antara koperasi dengan
badan usaha lain, dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Dilihat
dari segi organisasi
Koperasi
adalah organisasi yang mempunyai kepentingan yang sama bagi para anggotanya.
Dalam melaksanakan usahanya, kekuatan tertinggi pada koperasi terletak di
tangan anggota, sedangkan dalam badan usaha bukan koperasi, anggotanya terbatas
kepada orang yang memiliki modal, dan dalam pelaksanaannya kegiatannya kekuasaan
tertinggi berada pada pemilik modal usaha.
b. Dilihat
dari segi tujuan usaha
Koperasi
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bagi para anggotanya dengan melayani anggota
seadil-adilnya, sedangkan badan usaha bukan koperasi pada umumnya bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan.
c. Dilihat
dari segi sikap hubungan usaha
Koperasi
senantiasa mengadakan koordinasi atau kerja sama antara koperasi satu dan
koperasi lainnya, sedangkan badan usaha bukan koperasi sering bersaing satu
dengan lainnya.
d. Dilihat
dari segi pengelolaan usaha
Pengelolaan
usaha koperasi dilakukan secara terbuka, sedangkan badan usaha bukan koperasi
pengelolaan usahanya dilakukan secara tertutup.
Hal pokok yang membedakan koperasi
dengan badan usaha lain yang non koperasi antara lain adalah:
1.
Koperasi adalah kumpulan orang, bukan
kumpulan modal sebagaimana perusahaan non koperasi.
2.
Kalau di dalam suatu badan usaha lain
yang non koperasi, suara ditentukan oleh besarnya jumlah saham atau modal yang
dimiliki oleh pemegang saham, dalam koperasi setiap anggota memiliki jumlah
suara yang sama, yaitu satu orang mempunyai satu suara dan tidak bisa
diwakilkan (one man one vote, by proxy).
3.
Pada koperasi, anggota adalah pemilik
sekaligus pelanggan (owner-user), oleh karena itu kegiatan usaha yang
dijalankan oleh koperasi harus sesuai dan berkaitan dengan kepentingan atau
kebutuhan ekonomi anggota. Hal yang demikian itu berbeda dengan badan usaha
yang non koperasi. Pemegang saham tidak harus menjadi pelanggan. Badan
usahanyapun tidak perlu harus memberikan atau melayani kepentingan ekonomi
pemegang saham.
4.
Tujuan badan usaha non koperasi pada
umumnya adalah mengejar laba yang setinggi-tingginya. Sedangkan koperasi adalah
memberikan manfaat pelayanan ekonomi yang sebaik-baiknya (benefit) bagi
anggota.
5. Anggota
koperasi memperoleh bagian dari sisa basil usaha sebanding dengan besarnya
transaksi usaha masing-masing anggota kepada koperasinya, sedangkan pada badan
usaha non koperasi, pemegang saham memperoleh bagian keuntungan sebanding
dengan saham yang dimilikinya.
Dasar
usaha koperasi adalah kebutuhan dan kepentingan ekonomi yang sama di antara
para anggotanya.
Untuk itu, hakikat usaha koperasi adalah sejauh mana koperasi dapat memberikan
manfaat ekonomi bagi anggotanya. Lebih jauh lagi, sejauh mana koperasi dapat
mempromosikan dan melakukan efisiensi dalam usaha anggotanya, serta dapat
meningkatkan nilai tambah hasil produksi anggotanya.
Koperasi
sebagai badan usaha tentu harus dijalankan dengan prinsip ekonomi, di mana akan
muncul pendapatan dan biaya. Pelayanan kepada anggota adalah prioritas utama
usaha koperasi. Sedangkan pelayanan kepada bukan anggota diperbolehkan setelah
kebutuhan seluruh anggota terpenuhi, dan koperasi memiliki kemampuan untuk
melakukannya.
Di antara bentuk
badan usaha tersebut di atas terdapat perbedaan dalam banyak aspek. Di bawah
ini disajikan perbedaan tersebut yang meliputi 8 dimensi:
Tabel 1. Perbedaan Masing-Masing Bentuk Badan Usaha
dalam Berbagai Dimensi
Dimensi
|
Perorangan
|
Firma
|
PT
|
Koperasi
|
Pengguna
Jasa
|
bukan
pemilik
|
Umumnya
bukan
pemilik
|
umumnya
bukan
pemilik
|
Umum
/ Anggota
|
Pemilik Usaha
|
Individu
|
sekutu
usaha
|
pemegang
saham
|
anggota
|
Yang punya
hak suara
|
tidak
perlu
|
para
sekutu
|
pemegang
saham
|
anggota
|
Pelaksanaan
Voting
|
tidak
perlu
|
biasanya
menurut
besarnya
modal
Penyertaan
|
menurut
besarnya
saham
yang dimiliki
melalui
RUPS
|
satu
anggota satu suara dan
Tidak
boleh diwakilkan
|
Penentuan
Kebijaksanaan
|
orang
yang
bersangkutan
|
para
sekutu
|
direksi
|
pengurus
|
Balas Jasa
Terhadap modal
|
tidak
terbatas
|
tidak
terbatas
|
tidak
terbatas
|
terbatas
|
Penerima
Keuntungan
|
orang
ybs
|
para
sekutu
secara
proporsional
|
pemegang
saham
secara
proporsional
|
anggota
sesuai
jasa/
partisipasi
|
yang bertanggung
jawab terhadap rugi
|
Pemilik
|
para
sekutu
|
pemegang
saham
sejumlah
saham
yang
dimiliki
|
anggota
sejumlah
modal
equity
|
Selain perbedaan dari 8
dimensi di atas beberapa pakar melihat perbedaan antara koperasi dengan PT dari
dimensi lain. Perbedaan antara Koperasi dengan PT Menurut R.S. Soeriaatmadja
adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Perbedaan Koperasi dan PT
Dimensi
|
Koperasi
|
PT
|
Tujuan
|
tidak
semata-mata mencari
keuntungan
terutama meningkatkan
kesejahteraan
anggota.
|
Mencari
keuntungan, sebesar-besarnya.
|
Keanggotaan, Modal
dan keuntungan
|
anggota
adalah utama koperasi
adalah
kumpulan orang, modal
Sebagai
alat keuntungan dibagi pada anggota sesuai jasa masing-masing
|
modal
adalah primer jadi merupakan
kumpulan
modal. Orang adalah
sekunder.
jumlah modal menentukan besarnya suara dan keuntungan
dibagi
menurut besar / kecilnya modal.
|
Tanda Peserta
|
hanya
mengenal satu macam
keanggotaan
dan tidak
diperjualbelikan
|
dinamakan
persero atau saham. Terdapat lebih dari satu jenis saham
dan
tiap jenis mempunyai hak berbeda.
Saham
dapat diperjualbelikan, saham
dapat
terpusat pada satu atau beberapa orang, sehingga
kebijaksanaan
perusahaan bisa hanya
ditentukan
satu atau dua orang dimana
saham
berpusat.
|
Pemilikan dan hak
Suara
|
Tidak
ada perbedaan hak suara. Satu anggota satu suara dan
tidak
boleh diwakilkan
|
hak
suara dapat diwakili tidak terbuka dan direksi pemegang peranan
dalam
pengelolaan usaha.
|
Cara kerja
|
bekerja
secara terbuka dan diketahui oleh semua anggota.
|
bekerja
secara tertutup dan direktur
memegang
kendali perusahaan.
|
Tunggal (2002, 36)
menyatakan saham/sero pada PT identik dengan simpanan pokok pada koperasi.
Perbedaan yang menyolok antara simpanan pokok dalam perkumpulan koperasi dan
saham/sero dalam perseroan terbatas adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Perbedaan Saham pada PT dan Simpanan
Pokok pada Koperasi
Saham / Sero Perseroan Terbatas
|
Simpanan Pokok Koperasi
|
a. Besarnya tergantung kepada besarnya
modal pertama / dasar. Setelah modal pertama ditentukan, baru dibagi-bagi
dalam sejumlah saham.
|
a. Besarnya menurut keputusan rapat
anggota mengikat kekuatan anggota masing-masing.
|
b. Saham dijual kepada siapa saja yang
mau dan mampu membelinya dan pembeli inilah yang menjadi anggota persero.
|
b. Siapa yang akan menjadi anggota
dipilih lebih dahulu, baru diwajibkan membayar simpanan pokok.
|
c. Dapat diperjualbelikan dan oleh
karenanya selalu pindah tangan.
|
c. Tidak dapat diperjualbelikan dan
oleh karenanya tetap tinggal dalam tangan anggota semula.
|
d. Bila berhenti sebagai anggota,
saham dapat dijual kepada orang lain.
|
d. Bila berhenti sebagai putusan rapat
anggota dapat diminta kembali dari perkumpulan.
|
e. Menentukan hak suara dalam rapat
anggota.
|
e. Tidak menentukan hak suara dalam
rapat anggota.
|
f. Menentukan bagian keuntungan.
|
f. Tidak menentukan bagian keuntungan.
|
Tabel
4. Perbedaan Dilihat dari segi Pembagian Keuntungan
Koperasi
|
Perusahaan
|
Organisasi
non profit
|
Sisa hasil usaha dapat dibayarkan
kepada anggota atas transaksi dalam koperasi
|
Laba dapat dibagikan dalam bentuk
deviden tergantung sifat saham / di investasikan kembali dalam perusahaan
|
Keuntungan tidak dimiliki oleh anggota
secara individu, teapi dimiliki oleh organisasi
|
Peraturan koperasi membatasi /
melarang pembayaran jasa / bunga / share
|
Tidak ada pembatasan atas deviden
saham
|
-
|
Beberapa koperasi terstruktur sebagai
organisasi non profit, SHU tidak dibagikan kepada anggotanya
|
-
|
-
|
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian koperasi menurut Undang – undang Nomor 25 tahun 1992 ialah bidang usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Kemudian bisa disimpulkan bahwa
antara koperasi dengan badan – badan usaha lain memiliki perbedaan tetapi
dengan adanya perbedaan itu diharapkan ekonomi akan menjadi lebih baik lagi.
3.2 Saran
Sebaiknya
koperasi lebih ditingkatkan lagi agar ekonominya menjadi lebih baik lagi.
Kemudian koperasi juga harus mempunyai ide ide dan strategi khusus agar
koperasi tetap bertahan.
DAFTAR PUSTAKA
Mudalifah. 2012. Perbedaan
Koperasi dengan Badan Usaha Lain. From
http://muddall10.blogspot.com/2012/10/perbedaan-koperasi-dengan-badan-usaha.html. akses tanggal 19 Desember 2012.
Kurnia, Dandy. 2009. Koperasi dan Badan Usaha Lainnya. From http://dandykurnia.blogspot.com/2009/11/koperasi-dan-badan-usaha-lainnya.html
akses tanggal 19 Desember 2012.
Yosuaeb.
2009. Perbedaan koperasi dengan badan
usaha. From
http://yosuae
b04.blogspot.com/2009/11/perbedaan-koperasi-dengan-badan-usaha.html
akses
tanggal 19 Desember 2012.
Saerozi,
Achmad. 2009. Perbedaan koperasi dengan perseroan
terbatas. From
http://achmadsaerozi.wordpress.com/2009/10/18/perbedaan-koperasi-dengan-perseroan-terbatas.html.
akses tanggal 19 Desember 2012
Langganan:
Postingan (Atom)